Sunday, 3 May 2015

Larutan Penyangga

I.          JudulPercobaan
Pembuatan Larutan Penyangga CH3COOH/CH3COO- dengan Menggunakan Asam Lemah CH3COOH dan basa kuat NaOH
II.       TujuanPercobaan
Mempelajarisifatlarutanpenyanggaataubukandenganpenambahansedikit basa kuat.
III.    LandasanTeori
Larutan penyangga adalah suatu larutan yang mampu mempertahankan (menyangga) Ph sistem pada kisarannya apabila terjadi penambahan sedikit asam, penambahan sedikit basa, atau terjadi pengenceran.
Kemampuan larutan penyangga mengatasi perubahan pH dalam sistem dikarenakan larutan penyangga memiliki komponen asam dan basa. Pada umumnya, komponen asam dan basa konjugasi yakni asam lemah/basa konjugasinya atau basa lemah atau asam konjugasinya yang berada dalam kesetimbangan.
IV.    AlatdanBahan
A. Alat
1.      Indikator universal
2.      Gelas ukur
3.      Pipet tetes
4.      Corong
B.  Bahan
1.      100 mL larutan CH3COOH 0,1 M
2.      100 mL larutan NaOH 0,1 M
V.   Cara Kerja
1.    Menyiapkan indikator universal
2.    Menyediakan 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan 100 mL larutan NaOH 0,1 M.
3.    Mengukur pH larutan CH3COOH 0,1 M.
4.    Menambahkan larutan NaOH secara bertahap masing-masing 10 mL ke dalam larutan CH3COOH (selama 10 kali).
5.    Mengaduk dan mengukur pH.
VI.  Pengamatan
       Larutan penyangga dapat menyangga larutan dengan penambahan sedikit basa kuat.



VII.   Analisis Data dan Pembahasan
Penambahan NaOH 0,1 M

pH
∆V mL
V mL
0
0
5
10
10
5
10
20
5
10
30
5
10
40
5
10
50
5
10
60
5
10
70
5
10
80
5
10
90
5
10
100
5

         
VIII. Jawaban Pertanyaan
Larutaan CH3COOH yang merupakan asam lemah dapat mempertahankan Ph nya ketika ditambahkan sedikit larutan NaOH yang merupakan basa kuat, jadi kedua larutan tesebut dapat dikatakan sebagai larutan penyangga.


IX. Kesimpulan

KIMIA: KALORIMETER

KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rakhmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas untuk membuat Laporan Hasil Praktikum Kimia yang kedua pada waktunya. Juga shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan alam kita yaitu  Nabi Besar Muhammad SAW.
Judul dalam penyusunan laporan ini yaitu “Kalorimeter Sederhana’’. Praktikum ini dilakukan bermaksud untuk bagaimana kita mengetahui perubahan entalpi reaksi dengan penggunaan kalorimeter yang jenis kalorimeter tersebut yakni kalorimeter sederhana . Praktikum ini dapat kita laksanakan dengan tertib dan efisien sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan selama praktikum dilakukan. Dengan mematuhi dan melaksanakan prosedur praktikum secara tertib, maka hasilnya akan sesuai dengan tujuan yang telah di tentukan sejak kita mengawali pengamatan.
Dengan demikian kami sebagai penyusun laporan ini berharap, laporan yang kami buat dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan ataupun pengetahuan baru untuk pembaca dan khususnya untuk kami secara langsung. Dan semoga apa yang telah kami sampaikan dapat diridhoi oleh Allah SWT. Amin.
Cibadak, 02 Oktober 2013



Penyusun



DAFTAR ISI
I.                   Judul Percobaan..........................................................................
II.                Tujuan Percobaan........................................................................
III.             Landasan Teori
Kalor adalah bentuk energi yang terkait dengan energi kinetik partikel.Kalor dapat di hitung dengan menggunakan beberapa perhitungan dan beberapa alat salah satunya adalah kalorimeter.Kalorimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah kalor reaksi.Jenis Kalorimeter terbagi menjadi dua, yakni kalorimeter sederhana dan kalorimeter bom.Kalorimeter  yang banyak digunakan adalah kalorimeter jenis sederhana karena paling mudah digunakan dalam mengukur kalor dari reaksi yang berlangsung dalam larutan.Umumnya, kalorimeter ini dapat terbuat dari dua wadah minuman styrofoam.Dan dalam  kalorimeter sederhana, biasanya larutan di buat encern sehingga kalor  jenisnya hampir sama dengan kalor jenis air.
IV.             Alat dan Bahan
A.    Alat-alat
1.      Kalorimeter sederhana
2.      Gelas ukur
3.      Termometer
4.      2 Gelas kimia
5.      Pipet
B.     Bahan
1.      Larutan NaOH (50 mL)
2.      Larutan HCL (50 mL)
V.                Cara Kerja
1.      Menyediakan kalorimeter sederhana yang terbuat dari 2 wadah minuman polisterena berukuran 250 mL.Menutup wadah dengan gabus yang sudah dilubangi untuk penempatan termometer.
2.      Mengambil 50 mL larutan NaOH 0,1 M dan 50 mL larutan HCl 0,1 M.Mengukur suhu masing-masing larutan.Mengambil nilai rata-ratanya dan mencatatnya.
3.      Memasukan larutan NaOH ke dalam kalorimeter lalu menambahkan larutan HCl.Menutup kslorimeter dan mengaduknya rata dengan termometer.
4.      Mengukur dan mencatat suhu tersebut.
5.      Apakah reaksi yang terjadi termasuk ekspterm atau endoterm ?
6.      Menghitung kalor reaksi per mol NaOH. Mengasumsikan kalor jenis larutan = 4,18 J/g °C dan kerapatan larutan = 1.000g/L.
7.      Berapa perubahan entelpi reaksi.
8.      Menulis persamaan termokimianya.
VI.             Pengamatan
“Suhu mempengaruhi perubahan entalpi (∆H) pada reaksi yang dilakukan dan akan terjadi reaksi eksoterm didalamnya”
VII.          Analisis Data dan Pembahasan
Tidak ada kalor yang diserap atau dilepas sistem sehingga dapat di simpulkan juga di rumurskan bahwa :
                                              qreaksi  +  qlarutan  =  0
                                                          qreaksi = -qlarutan
Besarnya qlartan dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
                                 qreaksi   = -m x c x ∆T        ∆A
Keterangan :
                                 qreaksi  = kalor yang diserap atau di lepas (J atau kJ)
                             m       = massa (g atau kg)
                                  c       = kalor jenis (J/g °C atau J/kg K)
                                 ∆T    = perubahan suhu (°C atau K)
Pada tekanana tetap, ∆H sama dengan kalor (q) yang diserap atau dilepas.
                                 ∆H = qreaksi
VIII.       Jawaban Pertanyaan
Dari data yang di dapat sekaligus hasil pengamatan yang melalui beberapa proses, hasil pencampuran 50 mL  larutan NaOH 0,1 M dan 50 mL larutan HCl 0,1 M, didapat bahwa perubahan entalpi reaksi dan persamaan termokimianya, sebagai berikut :
Jawab :
1.       Perubahan entalpi reaksi (∆H) =-m x c x ∆T
=-( x Vlarutan) c ∆T
=-( x (VNaOH + VHCl)) c ∆T
=  x (0,050 L + 0,050 L) x  x (29 – 27,5)
=-672 J
2.      Kalor reaksi per mol NaOH = qreaksi/ nNaOH
=
= -6720 J/mol atau -6,72 kJ/mol
IX.             Kesimpulan
Suhu akan mempengaruhi perubahan entalpi (∆H) reaksi, semakin tinggi perubahan suhu (∆T) suatu reaksi yang dilakukan, maka semakin tinggi pula perubahan entalpi (∆H), maka arah perbandingannya adalah berbanding lurus.Berarti didapat bahwa reaksi eksoterm atau sistem melepas kalor ini terjadi, terlihat dari hasil analisis kami tentang pencampuran dua larutan NaOH dan HCl yang menggunakan  media berupa kalorimeter sederhana didapat hasil bahwa sistem telah melepas kalor ke lingkungan.



DOKUMENTASI











                                    Ket :
                                                Alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum









 

                                   
                                    Ket :
Alat-alat dan bahan yang akan digunakan kala praktikum









                                                                                   
                                   










Ket :
Larutan NaOH dituang kedalam gelas ukur dengan ukuran 50 mL















Ket :
Larutan NaOH yang telah diukur tepat 50 mL tersebut, kemudian diukur suhunya



















Ket :
Larutan HCl dituang kedalam gelas ukur dengan ukuran 50 mL














Ket :
Larutan NaOH yang telah diukur tepat 50 mL tersebut, kemudian diukur suhunya












Ket :
Larutan 50 mL NaOH 0,1 M dituang kedalam kalorimeter sederhana.










Ket :
Larutan 50 mL HCL o,1M  dituang kedalam kalorimeter sederhana bersama larutan NaOH yang telah terlebih dulu dituang.








                                                              

Ket :
Larutan 50 mL NaOH 0,1 M  juga larutan 50 mL HCl 0,1 M yang telah dituang pada kalorimeter itu kemudian dengan cepat diaduk>Kemudian diukur suhunya dengan termometer.














DAFTAR PUSTAKA

Johari, J.M.C., M.Rahmawati,2009.Buku ESIS KIMIA 2 untuk SMA dan MA Kelas XI.

                                                         

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA : HIDROLISI GARAM

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA HIDROLISIS GARAM       Di Susun oleh : 1.        ...