KATA
PENGANTAR
Puji beserta syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT karena berkat rakhmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas untuk membuat Laporan Hasil Praktikum Kimia yang kedua pada
waktunya. Juga shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan
alam kita yaitu Nabi Besar Muhammad SAW.
Judul dalam penyusunan laporan ini yaitu
“Kalorimeter Sederhana’’. Praktikum ini dilakukan bermaksud untuk bagaimana
kita mengetahui perubahan entalpi reaksi dengan penggunaan kalorimeter yang
jenis kalorimeter tersebut yakni kalorimeter sederhana . Praktikum ini dapat
kita laksanakan dengan tertib dan efisien sesuai dengan prosedur yang telah
diterapkan selama praktikum dilakukan. Dengan mematuhi dan melaksanakan
prosedur praktikum secara tertib, maka hasilnya akan sesuai dengan tujuan yang
telah di tentukan sejak kita mengawali pengamatan.
Dengan demikian kami sebagai penyusun
laporan ini berharap, laporan yang kami buat dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan ataupun pengetahuan baru untuk pembaca dan khususnya untuk
kami secara langsung. Dan semoga apa yang telah kami sampaikan dapat diridhoi
oleh Allah SWT. Amin.
Cibadak, 02 Oktober
2013
Penyusun
DAFTAR ISI
I.
Judul Percobaan..........................................................................
II.
Tujuan
Percobaan........................................................................
III.
Landasan Teori
Kalor adalah bentuk energi yang terkait dengan
energi kinetik partikel.Kalor dapat di hitung dengan menggunakan beberapa
perhitungan dan beberapa alat salah satunya adalah kalorimeter.Kalorimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk
mengukur jumlah kalor reaksi.Jenis Kalorimeter terbagi menjadi dua, yakni
kalorimeter sederhana dan kalorimeter bom.Kalorimeter yang banyak digunakan adalah kalorimeter
jenis sederhana karena paling mudah digunakan dalam mengukur kalor dari reaksi
yang berlangsung dalam larutan.Umumnya, kalorimeter ini dapat terbuat dari dua
wadah minuman styrofoam.Dan
dalam kalorimeter sederhana, biasanya
larutan di buat encern sehingga kalor
jenisnya hampir sama dengan kalor jenis air.
IV.
Alat dan Bahan
A. Alat-alat
1. Kalorimeter sederhana
2. Gelas ukur
3. Termometer
4. 2 Gelas kimia
5. Pipet
B. Bahan
1. Larutan NaOH (50 mL)
2. Larutan HCL (50 mL)
V.
Cara Kerja
1. Menyediakan kalorimeter sederhana yang terbuat dari
2 wadah minuman polisterena berukuran 250 mL.Menutup wadah dengan gabus yang
sudah dilubangi untuk penempatan termometer.
2. Mengambil 50 mL larutan NaOH 0,1 M dan 50 mL larutan
HCl 0,1 M.Mengukur suhu masing-masing larutan.Mengambil nilai rata-ratanya dan
mencatatnya.
3. Memasukan larutan NaOH ke dalam kalorimeter lalu
menambahkan larutan HCl.Menutup kslorimeter dan mengaduknya rata dengan
termometer.
4. Mengukur dan mencatat suhu tersebut.
5. Apakah reaksi yang terjadi termasuk ekspterm atau
endoterm ?
6. Menghitung kalor reaksi per mol NaOH. Mengasumsikan
kalor jenis larutan = 4,18 J/g °C dan kerapatan larutan = 1.000g/L.
7. Berapa perubahan entelpi reaksi.
8. Menulis persamaan termokimianya.
VI.
Pengamatan
“Suhu
mempengaruhi perubahan entalpi (∆H) pada reaksi yang dilakukan dan akan terjadi
reaksi eksoterm didalamnya”
VII.
Analisis Data
dan Pembahasan
Tidak
ada kalor yang diserap atau dilepas sistem sehingga dapat di simpulkan juga di
rumurskan bahwa :
qreaksi + qlarutan
= 0
qreaksi
= -qlarutan
Besarnya
qlartan dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
qreaksi = -m x c x ∆T ∆A
Keterangan
:
qreaksi = kalor yang diserap atau di lepas (J
atau kJ)
m = massa (g atau kg)
c = kalor jenis (J/g °C atau J/kg K)
∆T = perubahan suhu (°C atau K)
Pada
tekanana tetap, ∆H sama dengan kalor (q) yang diserap atau dilepas.
∆H =
qreaksi
VIII. Jawaban Pertanyaan
Dari data yang di dapat sekaligus hasil pengamatan
yang melalui beberapa proses, hasil pencampuran 50 mL larutan NaOH 0,1 M dan 50 mL larutan HCl 0,1
M, didapat bahwa perubahan entalpi reaksi dan persamaan termokimianya, sebagai
berikut :
Jawab :
1. Perubahan
entalpi reaksi (∆H) =-m x c x ∆T
=-(
x Vlarutan)
c ∆T
=-(
x (VNaOH + VHCl)) c ∆T
=
x
(0,050 L + 0,050 L) x
x
(29 – 27,5)
=-672 J
2. Kalor reaksi per mol NaOH = qreaksi/ nNaOH
=
= -6720 J/mol atau -6,72 kJ/mol
IX.
Kesimpulan
Suhu akan mempengaruhi perubahan entalpi (∆H)
reaksi, semakin tinggi perubahan suhu (∆T) suatu reaksi yang dilakukan, maka
semakin tinggi pula perubahan entalpi (∆H), maka arah perbandingannya adalah
berbanding lurus.Berarti didapat bahwa reaksi eksoterm atau sistem melepas
kalor ini terjadi, terlihat dari hasil analisis kami tentang pencampuran dua
larutan NaOH dan HCl yang menggunakan
media berupa kalorimeter sederhana didapat hasil bahwa sistem telah
melepas kalor ke lingkungan.
DOKUMENTASI
Ket :
Alat-alat
yang akan digunakan untuk praktikum
Ket :
Alat-alat
dan bahan yang akan digunakan kala praktikum
Ket :
Larutan
NaOH dituang kedalam gelas ukur dengan ukuran 50 mL
Ket :
Larutan
NaOH yang telah diukur tepat 50 mL tersebut, kemudian diukur suhunya
Ket :
Larutan
HCl dituang kedalam gelas ukur dengan ukuran 50 mL
Ket :
Larutan
NaOH yang telah diukur tepat 50 mL tersebut, kemudian diukur suhunya
Ket :
Larutan 50 mL NaOH 0,1 M dituang kedalam kalorimeter
sederhana.
Ket :
Larutan 50 mL HCL o,1M dituang kedalam kalorimeter sederhana bersama
larutan NaOH yang telah terlebih dulu dituang.
Ket :
Larutan
50 mL NaOH 0,1 M juga larutan 50 mL HCl
0,1 M yang telah dituang pada kalorimeter itu kemudian dengan cepat
diaduk>Kemudian diukur suhunya dengan termometer.
DAFTAR PUSTAKA
Johari,
J.M.C., M.Rahmawati,2009.Buku ESIS KIMIA 2 untuk SMA dan MA Kelas XI.